Friday, November 28, 2014

Mitos: Mengkonsumsi Diet Soda Membantu Menurunkan Berat Badan

Mungkin semua orang sudah sadar kalau mengkonsumsi Soda, buruk bagi kesehatan – karena kandungan gula yang tinggi! Tetapi bagaimana dengan diet soda? Minuman yang mengandung 0 kalori dan rasanya cukup enak, ini pastilah alternatif yang baik untuk menurunkan berat badan bukan? Kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Ini alasannya.

Fakta: Tidak hanya diet soda TIDAK membantu dalam proses penurunan berat badan, diet soda juga memiliki segudang efek negatif terhadap kesehatan anda.

Diet soda pernah dipandang sebagai sebuah alternatif brillian terhadap minuman yang penuh gula seperti soda regular dan jus kalengan. Nol kalori dan rasanya yang nikmat? Saya harus akui bahwa saya juga pernah tertipu! Konsumsi diet soda saya sungguh diluar batas hingga saya berhenti total beberapa tahun yang lalu. Waktu itu saya benar benar tidak menyadari betapa berbahayanya pemanis buatan dan segala jenis bahan kimia dalam minuman tersebut sampai saya melakukan sebuah penelitian. Dan begitu saya menyadari hal itu, sungguh mudah bagi saya tuk berhenti dari minuman tersebut. Berikut adalah hal hal yang tidak kamu ketahui mengenai diet soda dan kenapa minuman ini sama sekali tidak membantu dalam menurunkan berat badan.

Kandungan Diet Soda sebagian besar ialah pemanis buatan dan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuhmu.
Kebanyakan minuman tersebut mengandung pemanis buatan seperti: acesulfame potassium (contohnya seperti Suxxxt®, Sxxxt Oxx®), aspartame (contohnya seperti Exxxl®, NxxxaSxxxt®), atau sucralose (contohnya seperti Spxxxxa®). Jangan salah, produk tersebut diatas bukan tidak baik ataupun barang terlarang, mereka memiliki izin resmi bahkan di Amerika, bahkan para peneliti telah melakukan berbagai penelitian terhadap pemanis buatan dan efeknya terhadap hewan dan manusia. Hasilnya tentunya beragam: Ada yang menyatakan tidak ada bukti signifikan bahwa zat zat tersebut berbahaya bagi manusia, tetapi pada penelitian lainnya, terutama tes yang dilakukan terhadap tikus, menyatakan bahwa ada hubungan antara pemanis buatan dan kanker, tumor, komplikasi tiroid dan – ironisnya – penambahan berat badan. Menurut National Cancer Institute di Amerika (Institut Kanker National kalo bahasa Indonesianya), tikus percobaan yang diberikan cyclamate dan saccharin memiliki resiko yang tinggi terhadap kanker kantung kemih. Dan penelitian ini membuat Amerika melarang peredaran cyclamate pada tahun 1969. Aspartame juga sering dihubungkan pada lymphoma dan leukemia pada percobaan terhadap tikus percobaan pada dosis tinggi (pada tingkat 8 hingga 2,000 kaleng diet soda dalam dosis harian). Dan walaupun aspartame dan pemanis buatan lainnya seperti acesulfame potassium, sucralose, dan neotame masih dianggap aman untuk konsumsi manusia, apakah menurut anda, kesehatan anda harus menghadapi resiko seperti itu?

Para peneliti mendapati bahwa pemanis buatan menyebabkan kamu makan lebih banyak.
Ketika kita mengkonsumsi gula, tubuh kita merespon dengan mengasosiasikan bahwa makanan yang manis mengandung kalori yang banyak. Penelitian menyatakan bahwa penggunaan pemanis buatan menipu tubuh kita dan mematikan kemampuan tubuh kita dalam menghitung jumlah kalori yang masuk. Sebuah penelitian dari Purdue University menunjukkan bahwa tikus tikus yang diberikan makanan ‘nol kalori’ makan lebih banyak, dan oleh karena itu mereka menimbun lebih banyak lemak daripada tikus yang mengkonsumsi gula. Para psikolog mengatakan bahwa penggunaan pemanis buatan telah menipu otak tikus tersebut karena rendahnya kalori yang masuk ketubuh dibandingkan dengan jumlah makanan yang masuk dan hal tersebut mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengontrol nafsu makan. Hal tersebut membuat mereka mengkonsumsi lebih banyak makanan. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa mengkonsumsi makanan yang diberi pemanis buatan akan menyebabkan kenaikan berat badan ketimbang mengkonsumsi makanan yang dibuat dengan gula.

“Diet” tidak berarti bebas kalori.
Jika kamu masih ingin mengkonsumsi diet soda, anda harus ingat bahwa kata kata ‘bebas kalori’ tidak berarti bahwa kandungan kalorinya nol. Walaupun diet soda yang mengandung aspartame dinyatakan bebas kalori, tetapi aspartame dipecah menjadi methanol dan amino acids dalam tubuh kita dan kedua zat tersebut menghasilkan kalori. Kandungan kalori pada minuman tersebut cukup kecil dan oleh karena itu mereka diizinkan untuk menempelkan kata ‘bebas kalori’ (karena kandungannya yang dibawah 5 kalori per sajian), tetapi ingat bahwa konsumsi berlebihan tentunya akan menumpuk seluruh kalori yang kecil tersebut kedalam tubuh anda. Dan standard untuk ‘low calorie’ (atau kandungan kalori rendah) berarti bahwa makanan/minuman tersebut mengandung tak lebih dari 40 kalori per sajian.

Berhenti mengkonsumsi soda tidak gampang, tetapi sangat penting.
Saya merekomendasikan untuk berhenti total dari soda untuk membunuh keinginan akan makanan manis. Jika tubuh anda memerlukan kafein, ada cukup banyak minuman yang masih bisa anda coba seperti green tea atau kopi maupun vitamin. Anda juga bisa menambahkan potongan buah kedalam air putih dan hasilnya akan sangat membantu untuk mengurangi kebiasaan mengkonsumsi soda. Anda akan menikmati manfaat antioksidan dan vitamin C pada buah dan anda tidak perlu khawatir terhadap kondungan bahan kimianya.

Kesimpulan:
Diet Soda tidak akan membantu anda dalam menurukan berat badan dan memiliki segudang efek buruk terhadap tubuh anda. Buang jauh jauh diet soda dan carilah alternatif lain yang lebih sehat untuk mencapai impian anda akan tubuh sehat.


No comments:

Post a Comment